Posted on

Waspadai Komplikasi Diabetes Gestasional: Risiko bagi Ibu dan Bayi yang Tidak Terkontrol

Diabetes gestasional (DG), jika tidak terdeteksi dan dikelola dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Pemahaman akan risiko-risiko ini sangat penting untuk mendorong deteksi dini dan penanganan yang tepat demi kehamilan yang sehat.

Komplikasi Diabetes Gestasional pada Ibu:

Salah satu komplikasi utama bagi ibu dengan DG yang tidak terkontrol adalah preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin setelah usia kehamilan 20 minggu. Preeklamsia dapat mengancam nyawa ibu dan bayi jika tidak ditangani dengan segera.

Selain itu, ibu dengan DG berisiko lebih tinggi mengalami polihidramnion, yaitu kondisi kelebihan cairan ketuban. Polihidramnion dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu dan meningkatkan risiko persalinan prematur.

Persalinan sesar juga lebih sering terjadi pada ibu dengan DG. Hal ini bisa disebabkan oleh ukuran bayi yang besar (makrosomia) akibat kadar gula darah ibu yang tinggi, sehingga menyulitkan persalinan normal.

Dalam jangka panjang, wanita yang pernah mengalami DG memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari, terutama jika mereka tidak menjaga gaya hidup sehat setelah melahirkan.

Komplikasi Diabetes Gestasional pada Bayi:

Dampak DG pada bayi juga signifikan. Bayi dari ibu dengan DG yang tidak terkontrol berisiko lahir dengan berat badan lahir besar (makrosomia), yang dapat menyebabkan kesulitan saat persalinan dan meningkatkan risiko cedera lahir.

Kelahiran prematur juga lebih mungkin terjadi pada kehamilan dengan DG, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi karena organ tubuhnya belum matang sempurna.

Setelah lahir, bayi dari ibu dengan DG berisiko mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah) karena produksi insulin yang berlebihan saat masih di dalam kandungan.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang lahir dari ibu dengan DG memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Komplikasi yang paling serius dan mengancam jiwa adalah stillbirth (bayi meninggal dalam kandungan) jika DG tidak terkelola dengan baik.

Mengingat berbagai risiko komplikasi yang mungkin terjadi, skrining rutin dan pengelolaan DG yang efektif melalui perubahan gaya hidup atau penggunaan insulin sesuai anjuran dokter sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan dan setelah persalinan.