Posted on

Waspada! 5 Dampak Buruk Anak Keseringan Main Gadget Bagi Tumbuh Kembangnya

Di era digital ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali bagi anak-anak. Meskipun menawarkan berbagai manfaat seperti akses informasi dan hiburan, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi tumbuh kembang mereka. Penting bagi orang tua untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Berikut adalah 5 dampak buruk utama yang dapat dialami anak akibat keseringan bermain gadget:

  1. Gangguan Perkembangan Sosial dan Emosional: Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi interaksi sosial langsung dengan teman sebaya dan keluarga. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, berempati, dan bekerja sama. Anak mungkin menjadi lebih tertutup, sulit beradaptasi dalam lingkungan sosial, dan rentan mengalami masalah emosional.
  2. Masalah Kesehatan Fisik: Kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu lama bermain gadget dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah postur tubuh, dan gangguan tidur. Paparan layar gadget sebelum tidur juga dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang penting untuk kualitas tidur yang baik. Mata anak juga berpotensi mengalami kelelahan dan masalah penglihatan akibat terlalu lama menatap layar.
  3. Penurunan Kemampuan Kognitif dan Akademik: Konsentrasi dan fokus anak dapat terpecah akibat notifikasi dan konten yang beragam di gadget. Penggunaan gadget yang pasif dan kurang edukatif juga dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Akibatnya, prestasi akademik anak pun dapat terpengaruh.
  4. Risiko Kecanduan dan Perilaku Agresif: Gadget dan berbagai aplikasi di dalamnya dirancang untuk menarik perhatian dan memberikan rasa senang instan. Penggunaan berlebihan dapat memicu kecanduan, di mana anak menjadi sulit mengontrol waktu bermain gadget dan merasa gelisah atau marah jika dibatasi. Selain itu, paparan konten yang tidak sesuai usia juga berpotensi memicu perilaku agresif dan imitasi yang negatif.
  5. Hambatan Perkembangan Bahasa dan Komunikasi: Terlalu banyak terpapar gadget, terutama jika anak lebih banyak berinteraksi dengan layar daripada dengan orang lain, dapat menghambat perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi. Anak mungkin memiliki kosakata yang terbatas, kesulitan menyusun kalimat dengan baik, dan kurang terampil dalam berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal.

Informasi Tambahan:

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Psikolog dari Pusat Pelayanan Anak Terpadu (PPAT) “Harapan Bunda” di Kota Depok pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, pukul 11.00 WIB, dalam sesi konsultasi dengan orang tua, ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara durasi penggunaan gadget harian anak dengan tingkat interaksi sosial dan kemampuan komunikasi mereka. Psikolog Anak, Dra. Maya Sari, M.Psi., menyampaikan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di depan layar cenderung menunjukkan kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan memiliki kemampuan bahasa yang kurang berkembang dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki batasan waktu bermain gadget yang jelas. Perwakilan dari Polsek Beji, Bripka Anton Wijaya, yang turut hadir dalam sesi sosialisasi tentang pengasuhan anak di era digital, menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget anak dan perlunya menciptakan kegiatan alternatif yang lebih positif dan interaktif.

Memahami berbagai dampak buruk akibat keseringan bermain gadget adalah langkah awal bagi orang tua untuk melindungi tumbuh kembang anak secara optimal. Dengan menetapkan batasan waktu yang jelas, memilih konten yang sesuai usia, dan mendorong aktivitas fisik serta interaksi sosial, orang tua dapat meminimalkan dampak buruk gadget dan memastikan anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan seimbang.