Perubahan Iklim dan kualitas udara memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi, menciptakan ancaman ganda yang membahayakan kesehatan global. Fenomena ini bukan lagi isu terpisah, melainkan dua sisi dari mata uang yang sama. Pemahaman mendalam tentang interkoneksi ini menjadi kunci untuk merumuskan solusi yang efektif dan terintegrasi, mengingat dampak yang terasa di seluruh dunia.
Salah satu cara Perubahan Iklim memengaruhi kualitas udara adalah melalui peningkatan suhu global. Suhu yang lebih panas dapat mempercepat pembentukan ozon di permukaan tanah (ground-level ozone), sebuah polutan berbahaya yang terbentuk ketika polutan lain bereaksi di bawah sinar matahari. Ozon ini dapat merusak paru-paru dan memperparah kondisi pernapasan.
Perubahan Iklim juga meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Asap dari kebakaran ini mengandung partikel halus (PM2.5) dan gas beracun dalam jumlah besar. Partikel ini dapat menyebar ribuan kilometer, menyebabkan polusi udara ekstrem di wilayah yang jauh dari sumber api, berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat.
Pola cuaca ekstrem yang dipicu oleh Perubahan Iklim, seperti kekeringan berkepanjangan, dapat meningkatkan jumlah debu di udara. Debu yang berterbangan ini, bersama dengan polutan lainnya, dapat memicu masalah pernapasan dan memperburuk kondisi alergi serta asma pada individu yang rentan, menimbulkan masalah yang bersifat musiman.
Dampak kesehatan dari hubungan antara Perubahan Iklim dan kualitas udara sangatlah luas. Peningkatan penyakit pernapasan, kardiovaskular, hingga gangguan kognitif adalah beberapa konsekuensi yang telah diamati. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit kronis adalah yang paling terdampak, sehingga memerlukan perhatian khusus.
Meskipun Krong Poi Pet, Banteay Meanchey Province, Kamboja, mungkin tidak secara langsung mengalami efek parah dari kebakaran hutan skala besar, Perubahan Iklim tetap menjadi faktor. Perubahan pola curah hujan dan suhu dapat memengaruhi kondisi lokal, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas udara, misalnya melalui debu atau pembakaran.
Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan ganda: mitigasi Perubahan Iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan peningkatan kualitas udara dengan mengurangi polutan lokal. Investasi pada energi terbarukan, transportasi bersih, dan praktik pertanian berkelanjutan adalah langkah-langkah esensial yang dapat diambil secara simultan.
Secara keseluruhan, hubungan kompleks antara Perubahan Iklim dan kualitas udara adalah ancaman serius bagi kesehatan global. Memahami interkoneksi ini adalah langkah pertama untuk merumuskan kebijakan yang terintegrasi dan berkelanjutan, demi udara yang lebih bersih dan masa depan yang lebih sehat bagi seluruh penduduk bumi.
