Aorta dan Arteri Vertebralis adalah dua pembuluh darah yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Meskipun bukan saraf, integritas keduanya esensial karena bertanggung jawab penuh atas pasokan darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otak. Kerusakan atau diseksi (robekan pada lapisan dinding) pada pembuluh darah besar yang menuju otak ini dapat menyebabkan stroke masif dan seringkali berakibat fatal.
Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh, keluar langsung dari jantung dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dari Aorta, cabang-cabang arteri besar, termasuk yang menuju otak, akan muncul. Kesehatan Aorta sangat krusial karena ia adalah titik awal distribusi darah sistemik, termasuk menuju.
Arteri Vertebralis adalah sepasang arteri yang naik melalui leher dan masuk ke dalam tengkorak, di mana mereka bergabung membentuk arteri basilaris. Bersama dengan arteri karotis interna, Arteri Vertebralis membentuk sirkulasi posterior otak, memasok darah ke batang otak, otak kecil, dan bagian belakang otak besar.
Peran Arteri Vertebralis sangat penting karena area otak yang disuplainya mengontrol fungsi-fungsi vital seperti pernapasan, detak jantung, keseimbangan, dan koordinasi. Tanpa aliran darah yang cukup dari Arteri Vertebralis, fungsi-fungsi ini akan terganggu secara serius, mengancam jiwa.
Kerusakan pada Aorta atau Arteri Vertebralis dapat berupa penyempitan (stenosis) akibat aterosklerosis, pembentukan aneurisma (pelebaran abnormal dinding pembuluh darah), atau yang paling berbahaya, diseksi. Diseksi terjadi ketika lapisan dalam dinding arteri robek, memungkinkan darah mengalir di antara lapisan-lapisan dinding.
Diseksi Arteri Vertebralis sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyumbatan total aliran darah atau pendarahan ke otak. Kondisi ini sering kali menimbulkan gejala nyeri leher atau kepala yang sangat parah, diikuti oleh tanda-tanda stroke seperti kelemahan, kesulitan berbicara, atau gangguan keseimbangan.
Stroke yang disebabkan oleh gangguan pada Aorta atau seringkali bersifat iskemik (penyumbatan) atau hemoragik (pendarahan), dan dampaknya cenderung masif. Area otak yang lebih luas dapat mengalami kerusakan, meningkatkan risiko kematian atau kecacatan neurologis yang parah.
Deteksi dini dan penanganan darurat adalah kunci untuk meningkatkan peluang hidup pasien. Pencitraan medis seperti angiografi CT atau MRI sangat penting untuk mendiagnosis kondisi ini dengan cepat dan menentukan strategi penanganan yang tepat.
Pencegahan kerusakan pada Aorta dan melibatkan pengelolaan faktor risiko vaskular. Menjaga tekanan darah normal, mengontrol kolesterol dan diabetes, serta menghindari merokok adalah langkah-langkah penting untuk melindungi pembuluh darah ini.
